HARIANWANGON - BANYUMAS, Wakil Bupati Banyumas, Dwi Asih Lintarti, secara resmi membuka acara sarasehan jurnalistik yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Nuururrohman, Sirau, Kemranjen. Acara ini merupakan bagian dari program Gerakan Santri Menulis 2025 yang telah memasuki putaran ke-31 dan diadakan dari tanggal 5-23 Maret 2025 di beberapa pondok pesantren di Jawa Tengah.
Gerakan Santri Menulis diadakan atas inisiasi dari Suara Merdeka Network bekerjasama dengan pihak sponsor. Kegiatan ini diikuti oleh para santri di lingkungan Pondok Pesantren Nuururrohman dengan tujuan untuk mencetak santri yang mahir menulis dan mampu menyampaikan informasi secara efektif melalui media. Dalam sambutannya, Dwi Asih Lintarti mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah positif untuk meningkatkan literasi dan keterampilan santri di bidang jurnalistik.
![]() |
Dwi Asih Lintarti, secara resmi membuka acara sarasehan jurnalistik yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Nuururrohman, Sirau, Kemranjen. (Foto: Div. Humas Kemenag Banyumas) |
Hadir dalam acara ini ketua MUI Banyumas Ky. H. Taefur Arofat , pimpinan BAZNAS Ky. Kodir , PLH Kepala Kantor Kemenag Banyumas, H. Edi Sungkowo, Kasi PD Pontren, Naufal Iskandar, Direktur Utama RSI Sultan Agung, dr. Agus Ujianto, Pengasuh Ponpes Nuururrohman, Ky. H. Ahmad Yunani, Pemimpin Redaksi Suara Merdeka, Agus Toto Widiatmoko, dan Sekretaris Suara Merdeka, Setiawan Hendra Kelana.
Acara ini tidak hanya memberikan pelatihan menulis kepada para santri, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkenalkan nilai-nilai positif jurnalistik kepada generasi muda. Diharapkan, Gerakan Santri Menulis dapat menjadi wadah yang berkelanjutan dalam mencetak generasi santri yang berkontribusi pada dunia informasi dan media.
" Santri kita tidak pandai menulis, ini PR buat kita bagaimana pendidikan kita akhir akhir ini . Santri harus pandai menulis, saat ini sudah menjadi fenomena santri atau siswa setelah lulus tidak bisa berhitung karena terbiasa dengan menggunakan kalkulator. Terimakasih kepada Suara Merdeka yang telah menginisiasi kegiatan ini, dan harapan kami para santri mengikuti kegiatan ini dengan semangat. " Terang Ky. Yunani saat memberikan sambutan.
Sementara itu Edi Sungkowo saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa di pondok pesantren belajar membaca sudah sangat biasa , santri nantinya juga bisa menjadi apa saja dimana saja dan jangan meninggalkan jati dirinya sebagai seorang santri.
" Dengan pintar menulis bisa menjadikan pondok pesantren semakin membumi dan terkenal. kami dari Kantor Kemenag Banyumas mengucapkan selamat mengikuti pelatihan, mudahan mudahan lancar ." Ujar Edi Sungkowo.***
Sumber : Kemenag Banyumas