HARIANWANGON - KEBUMEN, Bus listrik untuk angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) yang diklaim jadi pertama di Indonesia telah diluncurkan pada 13 Maret 2025. Langkah ini menandai awal penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam transportasi massal.
Adalah PO Efisiensi, perusahaan otobus ternama asal Kebumen. Penggunaan bus listrik merupakan bagian dari adaptasi terhadap tren elektrifikasi kendaraan yang digaungkan pemerintah. Saat ini, unit bus listrik yang diujicobakan beroperasi melayani rute Cilacap–Yogyakarta.
"Kami melihat kendaraan listrik semakin berkembang, dari sepeda listrik, mobil listrik, hingga bus listrik. Sebenarnya, bus listrik sudah ada sejak lama, tetapi masih sedikit yang menggunakannya untuk transportasi antarkota. Kami mencoba mengawali dengan rute Cilacap–Yogyakarta untuk mengetahui performa dan efisiensinya sebelum memperluas ke rute lain yang lebih jauh rutenya," ujar Manager Marketing Yosua Heryadhi, Rabu 19 Maret 2025.
Menurutnya, pemilihan rute Cilacap–Yogyakarta dilakukan sebagai tahap uji coba selama satu bulan untuk memahami bagaimana kendaraan listrik beroperasi dalam perjalanan jarak menengah.
"Uji coba ini akan membantu kami mengukur durasi perjalanan, konsumsi energi, serta berbagai kendala teknis yang mungkin muncul. Respons dari masyarakat juga menjadi faktor penting dalam pengembangan layanan ini," jelasnya.
Saat ini, layanan bus listrik yang tersedia dengan konfigurasi kursi 2-2. Untuk harga tiket sebesar Rp30.000 rute Cilacap–Kebumen dan Rp60.000 untuk rute Cilacap–Yogyakarta atau sebaliknya.
JAdwal keberangkatan bus listrik efisiensi dari Pool Cilacap sekitar pukul 07.30 WIB dan sampai Rest Area Wonosari Kebumen sekitar pukul 09.30 WIB.
"Secara perhitungan awal, biaya operasional bus listrik bisa turun hingga 60 persen dibandingkan bus konvensional. Namun, ini masih perlu diuji lebih lanjut dalam kondisi operasional sebenarnya. Selain menghemat biaya, kami juga ingin berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dan mendukung transportasi berkelanjutan," tambah Yosua.
Sementara itu, salah satu pengemudi bus listrik Efisiensi, Roben Sutarno (43), mengatakan bahwa ia telah dua kali mengemudikan bus ini dalam perjalanan pulang-pergi Cilacap–Yogyakarta. Menurutnya, bus listrik memiliki beberapa perbedaan dalam cara mengemudi dibandingkan bus berbahan bakar diesel.
"Salah satu keunggulannya, bus listrik ini tidak menggunakan kopling, jadi lebih nyaman karena full electric matic. Namun, ada perbedaan saat akselerasi. Bus ini harus berjalan pelan dulu, tidak bisa langsung tancap gas seperti bus biasa," jelasnya.
Dari segi daya tahan baterai, Roben mengatakan bahwa sekali pengisian daya selama dua jam mampu menempuh jarak sekitar 100 kilometer. Namun, ia mengakui bahwa fasilitas pengisian daya masih terbatas yang hanya tersedia di Yogyakarta dan Cilacap, sementara di Kebumen belum tersedia.
"Jika hasil uji coba menunjukkan efisiensi yang tinggi dan respons masyarakat positif, kami tidak menutup kemungkinan untuk menambah armada bus listrik dalam waktu dekat," kata Yosua.***
Sumber : Kebumen Update