-
Kenaikan Harga Properti – Harga rumah terus meningkat, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Kenaikan ini sering kali lebih cepat daripada kenaikan pendapatan masyarakat.
-
Upah yang Relatif Rendah – Gaji rata-rata pekerja di Indonesia masih belum sebanding dengan harga rumah, sehingga daya beli masyarakat untuk memiliki properti menjadi rendah.
-
Suku Bunga KPR – Meskipun ada program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), suku bunga yang masih cukup tinggi membuat cicilan rumah menjadi beban berat bagi banyak orang.
-
Minimnya Lahan dan Pembangunan Perumahan Terjangkau – Di daerah perkotaan, lahan yang tersedia semakin terbatas, sehingga harga tanah dan properti melambung tinggi. Sementara itu, pembangunan perumahan murah masih belum mencukupi permintaan.
-
Spekulan dan Investor – Banyak investor membeli properti untuk disewakan atau dijual kembali dengan harga lebih tinggi, yang semakin membuat harga rumah tidak terjangkau bagi masyarakat umum.
Sebagai solusi, pemerintah telah menjalankan beberapa program seperti subsidi rumah bersubsidi, FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), dan DP 0% untuk rumah pertama, tetapi masih banyak tantangan yang harus diatasi agar masyarakat lebih mudah memiliki rumah.***
Adimaki