![]() |
Ustadz Sariman Bersama Santrinya Saat Ziarah (kirim doa) Kepada Leluhur di Desa Rawaheng 27/2/25. (Foto Oleh Sariman). |
HARIANWANGON - RAWAHENG, TPQ Baitul Muslim asuhan Ustadz Sariman Abdul Aziz Rawaheng 03/05 berjalan menuju panembahan (makam) leluhur di Desa Rawaheng sore ini (27/2/25) sekitar pukul 16.00 wib, berkumpul di halaman TPQ Baitul Muslim baik santri dan beberapa wali santri.
Pengasuh TPQ (Sariman) memberikan penjelasan jika hal ini dilakukan karena mendekati bulan ramadhan 1446 H, tradisi baik yang sudah rutin biasa dilakukan maka ia kembali jalankan di tahun ini, tuturnya.
Selain memberikan pemahaman kepada santri terkait tujuan dari kegiatan tersebut ia juga memberikan arahan kepada santrinya untuk meminta, berdoa dan memohon apapun hanya kepada Allah SWT.
Biasanya kebanyakan masyarakat sekitar menyebutnya Nyadran atau Sadranan di bulan sya'ban (Kalender Hijriyah) atau bulan ruwah (Jawa).
Selain mendoakan para leluhur bertujuan pula memberikan pembelajaran kontekstual dan empirik jika manusia akan kembali kepada asalnya (tanah) atau semua manusia pasti menjumpai yang namanya kematian.
Ustadz Sariman juga memberikan penjelasan terkait dasar ziarah atau nyadran tersebut:
Nyadran merupakan tradisi ziarah, maka hukumnya sunnah, sebagaimana yang telah disabdakan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat, tabiin, para ulama dan para kiai. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah bersabda dalam salah satu haditsnya :
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا
Artinya : Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian (HR Muslim).
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah tidak hanya memerintahkan ziarah kubur, tapi nabi juga menjelaskan manfaat-manfaat dalam melaksanakan ziarah kubur. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut :
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً
Artinya : Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah) (HR Hakim).
Anjuran melaksanakan ziarah kubur ini bersifat umum, baik menziarahi kuburan orang-orang saleh ataupun menziarahi kuburan orang Islam secara umum. Hal ini seperti ditegaskan oleh Imam al-Ghazali sebagaimana keterangan berikut :
زيارة القبور مستحبة على الجملة للتذكر والاعتبار وزيارة قبور الصالحين مستحبة لأجل التبرك مع الاعتبار
Artinya : Ziarah kubur disunahkan secara umum dengan tujuan untuk mengingat (kematian) dan mengambil pelajaran, dan menziarahi kuburan orang-orang shalih disunahkan dengan tujuan untuk tabarruk (mendapatkan barakah) serta pelajaran (Al-Ghazali, Ihya’ Ulum ad-Dien, juz 4, halaman : 521). ***
Sumber : Sariman dan beberapa sumber lain
Editor : Adimaki