HARIANWANGON - PURWOKERTO, Mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto menyuguhkan sebuah drama musikal yang mengangkat nilai-nilai budaya Banyumas. Dua karya yang dipentaskan adalah Asal Usul Curug Cipendok oleh kelas 6 PIAUD A dan Jejak Lengger oleh kelas 6 PIAUD B. Acara ini digelar di Gedung Student Center (GSC) UIN Saizu dengan latar dan properti yang ditata apik, memperkuat kesan artistik pementasan.
Drama pertama Asal Usul Curug Cipendok, mengisahkan legenda mengenai asal mula Curug Cipendok, salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Banyumas. Cerita ini berfokus pada sosok Raden Ranusentika yang mendapat perintah untuk membabat hutan dan menghadapi berbagai rintangan hingga akhirnya menamai air terjun tersebut Curug Cipendok. Dalam pementasan, Lukman Maulana memerankan Raden Ranusentika, Khomsatun Hidayatussolihah sebagai Brada Santa, dan Sausan Naila Kamalia sebagai Masinten.
Sutradara, Iftitah, menekankan pesan penting tentang pelestarian lingkungan melalui pementasan ini. “Kita harus hidup selaras dengan alam agar keindahan alam seperti ini tetap terjaga,” ungkapnya. Pesan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menginspirasi penonton untuk menghargai alam lokal.
Fajry Subhaan Syah Sinaga, S.Pd., M.A., dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Bermain Peran, menjelaskan bahwa pertunjukan ini adalah bagian dari tugas kreatif mata kuliah tersebut. “Saya berharap pementasan berbasis budaya lokal ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berkarya,” katanya.
Drama musikal ini tidak hanya menjadi bentuk ekspresi budaya Banyumas, tetapi juga berfungsi sebagai penguatan identitas lokal bagi mahasiswa, serta mengajak penonton untuk lebih menghargai kekayaan budaya daerah.***
Sumber : Fajry Sinaga
Editor : Adimaki