-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Sebanyak 29 Orang Meninggal, 2 Hilang Dalam sepekan akibat Banjir dan Longsor di Sumut

    Adimaki
    Sabtu, 30 November 2024, 22.11.00 WIB Last Updated 2024-11-30T15:13:06Z

    Proses Evakuasi Longsor di Sumut.Gambar Oleh Cokro /IDN Times 


    HARIANWANGON – SUMUT, Bencana ekologi menerjang Sumatra Utara dalam sepekan terakhir. Mulai dari banjir hingga tanah longsor. Tercatat, banjir dan longsor menerjang sejumlah kabupaten di Sumatra Utara. Mulai dari Tapanuli Selatan, Kota Medan, Kabupaten Karo, Padanglawas dan Deliserdang.

    1.  Ribuan orang terdampak banjir di Kota Medan

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menyebut, ada lima kecamatan di Kota Medan terdampak banjir pada 27 November 2024. Kecamatan yang terdampak banjir antara lain; Maimun, Medan Johor, Medan Helvetia, Medan Amplas dan Medan Sunggal.

    Dalam data BPBD Medan ada 2.186 rumah yang terdampak banjir. Ketinggian pada masing-masing pemukiman terdampak variatif. Data itu juga menunjukkan ada 3.026 KK dan 7.125 jiwa yang terdampak banjir.


    2. Sebanyak 29 orang menjadi korban bencana di Sumut

    Ada sejumlah bencana ekologi yang terjadi di Sumut dalam sepekan terakhir. Totalnya, bencana itu memakan 29 korban jiwa. Dua orang dilaporkan masih hilang.

    Rinciannya; banjir menewaskan dua korban jiwa di Kabupaten Tapanuli Selatan pada 23 November 2024. Di hari yang sama empat orang ditemukan meninnggal dunia dan dua orang hilang karena banjir di Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, pada Sabtu, 23 November 2024.

    Kemudian, empat orang ditemukan meninggal dunia dalam bencana longsor di Kabupaten Padanglawas Utara, Sabtu (23/11/2024). Bencana longsor memakan 10 korban jiwa di kawasan di Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sabtu (23/11/2024).


    3. BPBD mengajukan status siaga darurat

    Bencana dalam sepekan terakhir membuat Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mengajukan status siaga darurat ke pejabat gubernur Sumut, Agus Fatoni, Kamis (28/11/2024).

    Kepala Bidang Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan alasan lainnya, karena intensitas hujan tinggi terjadi sejak 27 November hingga 4 Desember 2024.

    "Kita mengusulkan kepada pak gubernur untuk membuat status siaga darurat bencana provinsi Sumut sampai akhir Desember," ujar Pancasilawati di Pemprov Sumut.

    Saat ini, usulan status siaga bencana masih menunggu persetujuan Pj Gubernur Sumut. "Pak PJ (penjabat) sangat merespon, ini lagi penandatanganan, Isinya siaga darurat untuk kita mempersiapkan kesiapsiagaan provinsi Sumut untuk menghadapi musim hujan," ujarnya. 


    "Upaya (siaga darurat itu) nanti kita sampaikan, (jadi nanti) melalui SK (surat keputusan) komandonya. Ada lagi SK Komando siapa berbuat apa, instansi ini berbuat apa, instansi ini berbuat apa. Itu ditindaklanjuti di dalam aktifasi komandonya," tambahnya.






    Kondisi Banjir di Sumut. 

    Gambar Oleh cokro

    Sumber : Cokro 

    Editor : Adimaki
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close