HARIANWANGON - PURWOKERTO, Mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) UIN Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto menyajikan pementasan drama musikal bertemakan budaya lokal Banyumasan di Gedung Student Center (GSC) UIN Saizu. Kegiatan ini menampilkan dua pementasan utama yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal, yaitu "Asal Usul Curug Cipendok" oleh kelas 6 PIAUD A dan "Jejak Lengger" oleh kelas 6 PIAUD B.
Pementasan drama musikal "Jejak Lengger" menyoroti kisah dua anak, Ara dan Kirana, yang tinggal di daerah Banyumas, kawasan yang dikenal dengan Tari Lengger sebagai tarian tradisionalnya. Cerita dimulai dengan Ara yang lebih tertarik pada tarian modern yang ia temukan di internet. Namun, melalui persahabatannya dengan Kirana, Ara mulai belajar dan mengapresiasi seni tari tradisional Lengger. Drama ini menggambarkan pertemuan antara budaya modern dan tradisional, serta perjalanan Ara dalam menemukan dan menghargai warisan budayanya.
Beberapa mahasiswa turut berperan dalam drama ini, seperti Vidya Rahayu Wulandari sebagai Kirana, Etika Fatmaningsih sebagai Ara, Widya Oktaviani sebagai Ibu Kirana, dan Diah Rini Trimulyani sebagai Ibu Ayu, pelatih Tari Lengger. Peran teman-teman Ara dan Kirana juga dimainkan oleh Dliya Atiqoh Mulya, Eka Febrianti, Jami'atul Hidayah, Ela Wiji Pamusti, dan Rizka Amelia.
Perwakilan mahasiswa PIAUD B menyampaikan pandangan bahwa generasi muda harus dapat mengikuti perkembangan zaman tanpa melupakan budaya asli mereka. “Budaya tradisional seperti Tari Lengger adalah warisan yang perlu kita lestarikan dan perkenalkan ke dunia,” ujarnya. Mahasiswa lainnya menekankan bahwa tarian tradisional bukanlah sesuatu yang kuno, melainkan sarana memperkenalkan budaya Banyumas kepada dunia.
Dosen pengampu mata kuliah Seni Tari dan Peran, Fajry Subhaan Syah Sinaga, S.Pd., M.A., menjelaskan bahwa pementasan ini adalah hasil dari proyek kreatif mahasiswa yang telah direncanakan sejak awal semester. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kreativitas sekaligus memperdalam kecintaan terhadap budaya lokal.
Ketua Program Studi PIAUD FTIK UIN Saizu, Dr. Asef Umar Fakhruddin, M.Pd.I., turut mengapresiasi pementasan ini dan berharap acara serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin. "Selain meningkatkan kreativitas, kegiatan ini juga menumbuhkan kepedulian terhadap warisan budaya lokal," katanya.
Pertunjukan "Jejak Lengger" ini menjadi wujud nyata komitmen mahasiswa PIAUD UIN Saizu dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Banyumas di kalangan generasi muda.***
Sumber : Fajry Sinaga
Editor : Adimaki