Gambar dari Cokro |
HARIANWANGON - Banyumas, Frasa atau istilah kotak kosong di Kabupaten Banyumas nampaknya mulai mendapat konotasi baru dalam dunia politik Banyumas dalam pemilihan kepala daerah atau pilkada 2024 setelah dimasa injury time pendaftaran cabup cawabup Rabu (4/8/2024) pukul 23:59 WIB, pasangan Maruf Cahyono - Yulianti tidak memenuhi kelengkapan dokumen.
Kotak kosong atau istilah di Banyumas disebut sebagai kolom kosong adalah istilah untuk pilkada dengan satu pasangan calon sedang kotak yang lain tak berisi nama calon, Kelengkapan dokumen Maruf - Yulianti yang tidak terpenuhi, diantaranya surat pernyataan dukungan, dari DPP parpol hingga berkas dokumen persyaratan dari bakal calon wakil bupati Yulianti tak ada sama sekali.
"Dalam tempo masa pendaftaran tidak dapat dilakukan perbaikan ulang, karena perpanjangan pendaftaran sudah ditutup pada pukul 23.59 WIB," tambah ketua KPU Banyumas.
KPU menyatakan berkas dokumen pendaftaran pencalonan dikembalikan, sekitar pukul 02.15 WIB, dan apa yang para parpol pengusul harapkan, tidak bisa direalisasikan sebab KPU tetap berpegang pada regulasi, sehingga tidak ada kata toleransi.
Para Parpol pengusul pasangan Ma'ruf Cahyono dan Yulianti Supriyatiningsih, mencoba melobi kepada KPU untuk diberikan toleransi, atas beberapa persyaratan yang belum bisa dipenuhi.
Sejumlah simpatisan enam parpol tersebut sudah mulai tiba di halaman kantor KPU sekitar pukul 21.30 wib. Namun, bakal calon bupati Maruf Cahyono datang satu jam kemudian, sedang Yulianti Bakal calon wakil bupati, yang merupakan istri dari politisi Demokrat, Wastam, datang sekitar pukul 00.09 WIB, bersama sang suami.
Ditambahkan, pesta demokrasi ini, pilihan untuk maju pada Pilkada ini, diakuinya bagian instrumen kepada rakyat untuk pesta demokrasi. Dia merasa prihatin atas kondisi yang ada, yakni hanya ada satu pasangan calon.
"Keprihatinan saya, karena mereka para parpol Pengusul memperjuangkan rakyat, bukan saya. Kalau saya hanya untuk mengimplementasikan bagian dari kami untuk memberikan jalan kepada rakyat bagaimana demokrasi," ujarnya.***
Sumber : Cokro