-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Mahasiswa UIN SAIZU Manfaatkan Daun Cengkeh Jadi Minyak Atsiri

    Adimaki
    Kamis, 01 Agustus 2024, 07.30.00 WIB Last Updated 2024-08-01T00:30:02Z

    Maha Siswa UIN SAIZU Yang Sedang KKN Saat Bersama Warga Memanfaatkan Daun Cengkeh Kering Beberapa Waktu Lalu. (Foto Dok. Fajry Sinaga)


    HARIANWANGON - BREBES, Bersama warga Dukuh Menggala Desa Langkap RW 7 mahasiswa UIN SAIZU yang sedang KKN memanfaatkan daun cengkeh kering selama musim kemarau untuk mempertahankan mata pencaharian mereka. Dukuh Menggala, yang berada di dataran tinggi dan dikelilingi perkebunan, terkenal dengan tanaman cengkehnya. Hampir 30% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani cengkeh.

    Selama musim kemarau, daun cengkeh kering lebih melimpah dibanding musim hujan. Warga memanfaatkan daun-daun kering tersebut untuk diolah menjadi minyak atsiri, produk bernilai ekonomi tinggi. "Saya dan warga sekitar bisa mendapatkan tambahan uang lebih karena bekerja dan memanfaatkan daun-daun kering cengkeh untuk dijual," ungkap Khunaeni, salah satu warga Menggala.

    Bahrudin, pemilik pabrik pengolahan minyak atsiri di Menggala, memulai usahanya sejak tahun 2000 dan hingga kini pabrik tersebut masih beroperasi. Pabrik ini membeli daun cengkeh kering dari warga sekitar dan pengepul dari dusun lain.

    Kelompok KKN Mahasiswa UIN SAIZU Saat Berpose Bersama Warga Setempat. (Foto Dok. Fajry Sinaga)

    Daun cengkeh kering dimasukkan ke dalam tungku besar untuk direbus hingga menghasilkan minyak atsiri mentah. Proses penyulingan manual ini memakan waktu hingga 12 jam dan hanya bisa dilakukan dua kali sehari tergantung kondisi daun cengkeh. Bahan bakar yang digunakan untuk merebus berasal dari daun cengkeh yang sudah diolah serta bahan bakar lainnya.

    Pemanfaatan daun cengkeh kering menjadi minyak atsiri memberikan sumber pendapatan tambahan bagi warga. Minyak atsiri yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat dijual ke pabrik yang lebih besar untuk diolah menjadi produk herbal.

    Proses ini berlangsung selama musim kemarau di Dukuh Menggala, Desa Langkap. Pabrik pengolahan minyak atsiri milik Bahrudin berperan penting dalam memanfaatkan melimpahnya daun cengkeh kering selama musim ini.

    Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi warga, tetapi juga meningkatkan keterampilan mereka dalam mengolah bahan baku lokal menjadi produk bernilai tinggi. Dengan memanfaatkan seluruh bagian tanaman cengkeh, termasuk daun yang biasanya dianggap limbah, warga Menggala dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan mata pencaharian mereka.

    Upaya pemanfaatan daun cengkeh kering ini menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat lokal bisa berinovasi untuk memaksimalkan sumber daya yang ada di sekitar mereka, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.***


    Redaktur : Fajry Sinaga 

    Editor : Adimaki 
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close