-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Jadi Inspirasi bagi Generasi Muda, Santri API Asri Tegalrejo Luncurkan Novel "Pena"

    Kang Agus
    Senin, 15 Juli 2024, 12.35.00 WIB Last Updated 2024-07-15T05:35:50Z

    Jadi Inspirasi bagi Generasi Muda, Santri API Asri Tegalrejo Luncurkan Novel "Pena". Foto: Syubbanul Wathon

    HARIANWANGON
    - Asrama Pelajar Islam Asri Syubbanul Wathon Tegalrejo, Magelang meluncurkan novel terbarunya yang berjudul "Pena" karya santri berbakat Naufal Prima Dani. Acara peluncuran ini bertepatan dengan Wisuda Santri 2024 di Pesantren API Asri, Tegalrejo, Magelang pada Selasa, (8/7/2024). Peluncuran novel ini menjadi momen spesial bagi Naufal dan para santri lainnya.


    Naufal, yang lahir di Temanggung, Jawa Tengah, ini tidak hanya aktif dalam kegiatan pesantren, tetapi juga memiliki bakat luar biasa dalam bidang sastra. Ia tergabung dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Temanggung dan memanfaatkan waktunya di SMK Syubbanul Wathon untuk menuangkan ide-idenya ke dalam novel.


    "Pena" merupakan karya inspiratif yang menceritakan tentang perjalanan perjuangan seorang santri dalam meraih mimpinya. Novel ini sarat dengan nilai-nilai moral dan spiritual yang dapat memotivasi para pembacanya, terutama para santri, untuk terus berkarya dan mengejar cita-cita mereka.


    Pengasuh Pesantren API Asri KH Nasrul Arif mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi Naufal bahwa santri tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi bisa mengambangkan potensi di bidang lain. 



    "Novel ini menjadi bukti bahwa santri tidak hanya mampu menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki potensi luar biasa di bidang lain," tuturnya.



    Peluncuran novel "Pena" mendapat sambutan luar biasa dari para santri, pengasuh pesantren, dan tokoh-tokoh penting lainnya. KH. Nasrul Arif, Pengasuh Pesantren API Asri, mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi Naufal. "Novel ini menjadi bukti bahwa santri tidak hanya mampu menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki potensi luar biasa di bidang lain," tuturnya.


    Senada dengan Gus Nas, Ketua Yayasan Syubbanul Wathon KH Achmad Izzuddin menyampaikan bahwa karya novel ini menjadi simbol bahwa santri mampu menghasilkan karya. Iajuga mengungkapan rasa haru dan kagumnya atas karya Naufal. 


    "Novel ini menjadi simbol bahwa santri mampu berkarya dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain," ujarnya.


    Naufal mengaku sangat bersyukur atas dukungan dan apresiasi yang diterimanya. Ia berharap novelnya dapat menginspirasi para santri lain untuk berani berkarya dan tidak takut untuk menunjukkan bakat mereka. 


    "Saya ingin menunjukkan bahwa santri juga bisa berkarya dan bersaing di dunia luar," ungkap Naufal dengan penuh semangat.


    Kisah Naufal dan novel inspiratifnya "Pena" menjadi bukti nyata bahwa santri memiliki potensi luar biasa yang dapat dikembangkan di berbagai bidang. Kegigihan, tekad, dan kreatifitasnya patut menjadi contoh bagi generasi muda lainnya. Diharapkan dengan adanya pencapaian inspiratif ini, akan semakin banyak santri dan pelajar yang berani mengeksplorasi bakat dan minat mereka, serta menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.


    Lebih dari sekadar novel, "Pena" menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dengan kerja keras, tekad, dan kreatifitas, kita dapat mencapai kesuksesan di bidang apapun. Selamat atas prestasinya, Naufal!




    Sumber: jateng.nu.or.id

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close