 |
| Hall Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto Yang Digunakan Untuk Seminar Digitalisasi. (Foto: Oleh Cokro) |
HARIANWANGON - PURWOKERTO, UINSAIZU Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTKI) UIN Saizu Purwokerto menyelenggarakan seminar Nasional bertajuk "Literasi Pembelajaran Berbasis Digital" yang dilaksanakan di Hall Perpustakaan kampus setempat. Seminar diikuti 100 peserta luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).
Dekan FTIK UIN Saizu Purwokerto, Prof Dr Fauzi menyatakan, saat ini digitalisasi terjadi sangat masif di hampir semua lini kehidupan. Hampir tidak ada ruang kehidupan yang bebas dari pengaruh digitalisasi. Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi calon guru, untuk memiliki kompetensi digital yang memadai.
Menurutnya, kegiatan seminar nasional seperti ini, sangat berguna bagi calon pendidik. "Sisi positif kemajuan digital harus dimanfaatkan dengan baik untuk pendidikan. Supaya pendidik dapat memberikan pendidikan yang berkualitas dengan memanfaatkan kemajuan digital," ujarnya.
Ketua LP2M UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Prof Dr Ngainun Naim yang menjadi pembicara pertama menyampaikan materi mengenai Literasi Digital. Menurutnya, literasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan sarana berpartisipasi dalam kehidupan secara luas.
Mengenai urgensi literasi digital, dirinya menyampaikan ada empat alasan penting. Pertama, karena literasi digital merupakan bagian dari life skill. Kedua, karena menunjang berbagai aktivitas, terutama bagi mahasiswa dan dosen. Ketiga, berwawasan luas dan terbukanya cakrawala dunia. Keempat, tidak mudah tertipu oleh hoaks.
Sementara itu, Dosen Prodi Sains dan Data Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Ummi Athiyah, sebagai pembicara kedua menyampaikan materi dengan tema "Tools AI untuk Literasi Digital". Dia menyebut, betapa Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan hadir justru untuk mempermudah literasi digital, khususnya bagi mahasiswa dan dosen.
Dia mencontohkan beberapa tools yang bisa digunakan dalam literasi digital seperti Google Scholar, Research Gate, Semantic Scholar, Science Direct, dan sebagainya.
Setelah penyampaian materi dari kedua pembicara, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta yang hadir.
Salah satu peserta seminar, Diah mengatakan dia dan teman-temannya tertarik mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, karena merasa kegiatan itu sangat penting. Hal ini untuk menambah pengetahuan mengenai literasi digital. "Mudah-mudahan ilmu yang saya dapat bisa bermanfaat, khususnya mengenai literasi digital di dunia pendidikan," ujarnya.***
Sumber : Oleh Cokro
