-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Anda Orang Anti Kritik? Tanda Hati Anda Sedang Sakit

    Kang Agus
    Minggu, 04 Februari 2024, 17.13.00 WIB Last Updated 2024-02-04T10:13:05Z

    Anda Orang Anti Kritik? Tanda Hati Anda Sedang Sakit. (Ilustrasi: freepik)

    HARIANWANGON
    Lumrah bagi setiap insan manusia, termasuk kita, senang dan berharap atas sebuah pujian. Tidak jarang untuk sebuah pujian yang tak seberapa, kita siap memberikan effort yang paripurna. Kita masih terjebak dalam mindset yang kolot bahwa manusia terhormat dan mulia adalah dia yang semua pandangan manusia tertuju pada dirinya.


    Kita berlomba-lomba memburu kesempurnaan dalam pandangan manusia hingga lupa bahwa, tanda Allah SWT masih menghendaki kebaikan pada seorang manusia, Allah SWT akan menunjukkan padanya berbagai kekurangan dirinya, sehingga ia sadar untuk memperbaikinya. Hal ini selaras dengan perkataan Imam Nawawi dalam kitab Nashoihul ‘Ibad.


    اِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا فَقَّهَهُ فِي الدِّيْنِ وَ زَهَّدَهُ فِي الدُّنْيَا وَ بَصَّرَهُ بِعُيُوْبِ نَفْسِهِ

     “Apabila Allah menginginkan kebaikan pada seorang manusia, Ia akan memberikannya kefahaman agama, memberikan sifat zuhud di hatinya, dan menampakkan kekurangan-kekurangan dirinya”


    Mengapa kira malu dan benci kekurangan kita ditampakkan oleh Allah? Tidak lain dan bukan karena hati kita tengah sakit. Kita akan marah, sibuk dengan berbagai klarifikasi naif terhadap kekurangan kita yang tampak dihadapan manusia. 


    Kita akan sibuk menanggapi berbagai cuitan negatif akan diri kita sehingga kita lupa mengupgrade potensi dan nilai positif kita. Dan hati akan terjangkit sebuah penyakit, jika cinta kita kepada Allah sudah bukan menjadi hal yang utama.


    ... فَمَنْ عِنْدَهُ شَيْءٌ أَحَبَ إِلَيْهِ مِنَ اللهِ فَقَلْبُهُ مَرِيْضٌ كَمَا أَنَ كُلَ مَعْدَةٍ صَارَ الطِيْنُ أَحَبَ إِلَيْهَا مِنَ الخُبْزِوَالمَاءِ أَوْ سَقَطَتْ شَهْوَتُهَا عَنِ الخُبْزِ وَالمَاءِ فَهِيَ مَرِيْضَةٌ...

     “... Maka siapapun yang memiliki sesuatu yang lebih dia cintai di hatinya melebihi Allah subhanahu wa ta’ala, menunjukkan akan sakitnya hati orang tersebut. Sebagaimana setiap perut apabila lebih menyenangi lumpur daripada roti dan air, atau sudah tidak merasa nikmat dengan roti dan air menunjukkan bahwa perut tersebut sedang sakit...” (al-Ghazali, hal. 3/63)


    Kondisi hati yang tengah sakit, seyogyanya segera kita bawa kepada dokter untuk menyembuhkan rasa sakitnya. Imam Ghazali menjelaskan jika hati kita tengah sakit, maka segeralah datang kepada para Ulama. Karena merekalah para dokter hati yang sebenarnya.

    ... فَإِنَ الأَطْبَاءَ هُمُ العُلَمَاءُ ...

     “.... Sesungguhnya dokter-dokter yang dimaksud (guna menyembuhkan penyakit hati) adalah para Ulama...” (al-Ghazali, hal. 3/63)


    Silaturrahmi, meminta nasehat, memohon do’a kepada para Ulama akan membantu mengembalikan kondisi hati kita yang sakit. Nasehat mereka menjadi resep obat hati kita. Namun jika Ulama telah memberikan resepnya, sangatlah baik kita segera membeli obatnya dan meminumnya sesuai dosis yang disarankan. 


    Maknanya saran para Ulama haruslah segera kita amalkan sesuai dosis yang tepat bagi kita. Semoga kita menjadi manusia-manusia yang sehat baik jasmani maupun ruhani kita.



    Sumber: Ahmad Mundzir (Widara Payung, Senin, 22 januari 2024)

    Editor: Agus Triono

     

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close