-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Kapasitas Bandwith Internet BAKTI Kominfo di Daerah 3T Berbeda-beda, Ini Sebabnya

    Kang Agus
    Selasa, 02 Januari 2024, 14.31.00 WIB Last Updated 2024-01-02T07:31:40Z

    Menkominfo Budi Arie Setiadi (Humas Kominfo).

    HARIANWANGON
    - Bandwith internet yang disediakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kominfo) di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) ternyata berbeda-beda.


    Sebabnya adalah, karena faktor geografi atau lokasi yang berbeda-beda, seperti di pegunungan yang sulit dijangkau tidak bisa terkoneksi jaringan serat fiber atau fiber optik.


    “Kapasitas bandwith per lokasi berbeda-beda karena mayoritas lokasi pembangunan belum terkoneksi fiber optik sehingga menggunakan teknologi satelit,” jelas Menteri Kominfo (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya di Jakarta, seperti dikutip pada Senin (1/1/2024).


    Menurut Menteri Budi Arie, BAKTI Kominfo telah membangun tiga lapisan jaringan untuk memberikan layanan akses telekomunikasi dan internet kepada masyarakat, yaitu Jaringan Backbone Nasional, Jaringan Midlle Mile (Backhaul) dan Jaringan Lastmile.


    “Ada Infrastruktur serat optik Palapa Ring, satelit atau microwave link hingga jaringan lastmile yang menghubungkan langsung ke masyarakat pengguna berupa BTS 4G dan akses internet (WiFi),” tuturnya.


    Menteri Budi Arie mengungkapkan, per 8 Desember 2023, BAKTI Kominfo telah menyediakan 14.418 titik akses internet yang digunakan untuk layanan publik.


    Akses internet tersebut disiapkan untuk memfasilitasi kebutuhan layanan pendidikan, proses belajar mengajar (PBM) dan kegiatan Masyarakat di wilayah 3T.


    “Sebanyak 6.062 titik lokasi di antaranya digunakan untuk layanan pendidikan dengan menggunakan teknologi serat fiber, radio link, VSAT, dan WiFi,” ujarnya.


    Lebih lanjut Budi Arie Setiadi mengatakan, pembangunan Base Tranceiver Station (BTS) 4G di 1.682 lokasi daerah 3T menggunakan skema pembayaran Universal Service Obligation (USO).


    Sedangkan penyediaan BTS 4G di 5.618 lokasi menggunakan bauran pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)


    Sebelumnya, Menkominfo Budi Arie mengatakan per 10 Desember 2023 BAKTI Kominfo telah membangun 6.025 lokasi yang sudah berfungsi atau on air, dari total target 7.300 lokasi penyediaan sinyal BTS 4G.


    BAKTI Kementerian Kominfo sendiri menargetkan per 31 Desember 2023 akan ada penambahan 645 lokasi baru on air.


    Namun, dari jumlah tersebut terdapat 123 lokasi tak bisa direalisasikan karena adanya tantangan keamanan dan ketersediaan spare parts, sehingga target dikurangi menjadi 6.547 lokasi.



    Sumber: Info Publik

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close