 |
| Waduk Lawang Songo Yang Masih Berdiri Kokoh Sebagai Jalan Alternatif Bagi Masyarakat Demak dan Kudus. (Foto Dok. Tim Harian Wangon) |
HARIANWANGON - Bendungan Wilalung yang berada di Desa Kalirejo Babalan Kabupaten Kudus menjadi bukti sejarah masa lampau kebenaran akan masa penjajahan Belanda kala itu.
Dikenal masyarakat sekitar bangunan bersejarah tersebut dinamai waduk lawang songo (dalam bahasa Jawa) yang berarti waduk pintu sembilan, pasalnya bangunan yang menjulang tinggi tersebut berfungsi sebagai waduk yang mempunyai pintu berjumlah sembilan.
Seiring perjalanan waktu kini dinamai Bendungan Wilalung, melansir sejarah yang ada salah satunya dari p2k.stekom.ac.id menyatakan jika Bendungan Wilalung mempunyai bentuk bangunan khas struktur arsitek kolonial Belanda.
 |
| Tampak Waduk Lawang Songo Yang Berbentuk Huruf L, Dua Menghadap Ke Barat Sedangkan Yang Tujuh Menghadap Ke Utara. (Foto Dok. Tim Harian Wangon) |
Menurut data sejarah kabupaten Kota Kudus Waduk Lawang Songo ini didirikan pada tahun 1908 hingga 1916 dan mulai beroperasi pada tahun 1918. Oleh karena itu bangunan tersebut mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi dan difungsikan sebagai irigasi atau pengontrol air, selain itu Waduk Lawang Songo ini menjadi salah satu jalan alternatif bagi Masyarakat Demak dan Kudus karena memang didirikan di perbatasa Desa Wilalung Kecamatan Gajah Kabupaten Demak dengan Desa Kalirejo Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
Bagi masyarakat sekitar yang akan melintas Waduk tersebut diharapkan tetap berhati-hati dikarenakan jalan yang dulu menggunakan papan kayu sekarang telah berganti plat besi sehingga kondisinya akan lebih licin, bagi pengunjung dari luar wilayah Kudus dan Demak perlu diketahui jalan yang berada di Waduk tersebut hanya dapat di lalui oleh kendaraan roda dua saja.
Kini Waduk Lawang Songo tersebut berkembang fungsinya menjadi destinasi juga atau tempat wisata bagi masyarakat sekitarnya, hingga tersedianya tempat pemancingan bagi yang hobi.***
Editor : Moch. Ali Sobirin
