-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Materi Tentang Khutbah Menjadikan Guru Mapel PABP Melakukan Pembelajaran Yang Empirik

    Adimaki
    Senin, 20 November 2023, 19.23.00 WIB Last Updated 2023-11-20T12:23:48Z

    Afdal Salah Satu Siswa SMK Ma'arif NU 1 Wangon Kelas XI TKR 3 Menyampaikan Khutbah Jumatnya dalam Kegiatan Praktik Mata Pelajaran PABP Senin, 20 November 2023. (Foto Dok. Guru Mapel PABP)

    HARIANWANGON- Dunia pendidikan di kecamatan Wangon kian hari semakin memberikan kesan dan eksis di berbagai kegiatan yang menunjukkan nilai positif, salah satunya SMK Ma'arif NU 1 Wangon yang terus memberikan penanaman karakter keagamaan yang bersampak kondusifitas masyarakat sekitar.

    Siang hari tadi Senin, 20 November 2023 pukul 12.30 WIB Salah seorang guru mata pelajaran PABP (Pendidikan Agama dan Budi Pekerti) enggan untuk disebut namanya memeberikan informasi kepada Tim Harian Wangon jika materi pelajaran saa ini sampai bab terkait Dakwah, Khutbah Jum'ah dan Tabligh, tentunya hal ini ada korelasinya dengan kegiatan peserta didik dalam sehari-harinya.

    Usai Khutbah Jum'at Dilanjutkan Dengan Sholat Jumat Berjamaah Yang Diimami Oleh Yanuar Salah Satu Siswa SMK Ma'arif NU 1 Wangon Kelas XI TKR 3. (Foto Dok. Guru Mapel PABP).

    Misal saja khutbah Jum'at tentunya bagi siswa laki-laki akan menjalankan sepekan sekali, namun perlu diketahui peserta didik walaupun selalu mengikuti rangkaian kegiatan sholat Jumat tersebut masih banyak yang belum paham tentang syarat rukun Khotib, dan sikap saat sedang khutbah dimulai.

    Maka dengan praktik langsung, ia (guru) menunjuk beberapa siswa yang diberikan tugas untuk menjalankan rangakaian ritual religius tersebut, dalam pertemuan awal diberikannya informasi atau pemahaman tentang tatacara sholat Jumat dan yang berkaitan dengannya.

    Maka hari ini kelas XI TKR 3 telah siap mendemonstrasikan kegiatan rangakaian sholat Jumat tersebut, Afdal sebagai Khotib, Yanuar sebagai imam sholat Jumat, dan Radit selaku Bilal (muadzin), sedangkan siswa yang lain menjadi jamaah.

    Kegiatan ini berjalan dengan baik dan tertib, hampir satu jam waktu normal digunakan untuk pembelajaran empirik tersebut.

    Setelah selesai rangkaian semuanya maka guru pendamping (guru mapel) memberikan koreksi atau evaluasi untuk diterapkan lebih baik lagi dalam kenyataan saat hari Jumat selanjutnya.

    Tentunya pengalaman yang bersifat langsung seperti ini akan menjadi kesan tersendiri buat siswa, dan ia akan terus mengingatnya.

    Harapannya siswa yang sudah mendapatkan pembelajaran empirik semacam ini dapat meningkatkan kualitas belajarnya lagi, serta sikap terbaiknya di masyarakat.***






    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close