-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Frater Agustinus Calon Imam Asal Klaten Jawa Tengah Yang Mengabdikan Dirinya di Gereja Santo Pascalis Ranjingan Wangon

    Adimaki
    Rabu, 29 November 2023, 19.14.00 WIB Last Updated 2023-11-29T12:14:46Z

    Frater Agustinus Tampak Berdiri di Depan Papan Nama Gereja Santo Pascalis Yang Berada di Jalan Raya Wangon - Cilacap Tepatnya di Ranjingan Desa Klapagading Kulon Kecamatan Wangon. (Foto Dok. Harian Wangon)

    HARIANWANGON - Ranjingan Desa Klapagading Kulon Kecamatan Wangon terdapat tempat ibadah bagi kaum katolik terbesar di kecamatan Wangon.

    Gereja Santopascalis merupakan nama tempat peribadatan orang katolik tersebut, tepat di jalan raya Wangon - Cilacap di sebelah kanan jalan jika dari Wangon berdiri tegap dan kokoh dengan papan nama persis di samping jalan raya tersebut.

    Beberapa waktu lalu, tim Harian Wangon melakukan liputan secara langsung kepada pihak gereja tersebut, diarahkan untuk menemui frater (calon imam) yang ada di Gereja Santopascalis tersebut.

    Frater Agustinus biasa disebutnya, ia seorang pemuda yang taat terhadap agamanya dan mengabdikan dirinya sehingga berniat menjadi seorang pemimpin gereja atau Romo, menjalani pengabdiannya di gereja Santopascalis selama enam bulan dan kemudian akan kembali ke daerah asalnya yaitu Klaten Jawa Tengah, ujar Frater Agustinus.

    Ditemani salah seorang guru agama Islam di sekolah menengah atas yang berada di Wangon sebut saja Adimaki (nama samaran karena enggan disebutkan) ia memberikan pelajaran kontekstual kepeda beberapa siswanya terkait mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan materi tasamuh (sikap toleransi).

    Toleransi antar agama tentu perlu ditekankan dan di tanamkan sejak dari dunia pendidikan, pasalnya sikap sosial terkait saling menghargai ini tidak melihat agama maupun suku, ujar Adimaki.

    Dengan membawa beberapa siswa ke lokasi yang tentunya berbeda dari biasanya siswa akan lebih mengena dan memahami konsep tasamuh secara langsung, asalkan tidak masuk ranah pemaksaan dalam peribadatan.

    Kondisi Ruang Ibadah di Gereja Santo Pascalis Ranjingan Wangon (Foto Dok. Tim Harian Wangon)

    Frater Agustinus memberikan penjelasan jika Santo adalah nama qudus (yang disucikan) bagi agama Katolik, dalam ibadahnya di Gereja tersebut pada hari Minggu pagi kecuali ada acara tertentu kita buka untuk kegiatan yang sudah diijinkan oleh Romo (Imam di Gereja).

    Dengan teliti dan ditel Frater Agus menyampaikan kondisi ruangan atau tempat ibadah kepada siswa sebagai pengetahuan dan bekal informasi secara langsung dari calon imam gereja tersebut.

    Diakhir pertemuannya Frater Agus memberikan apresiasi kepada siswa dan pendidik yang sudah terbuka dan mau memahami kegiatan agama lain (Katolik) dengan cara observasi langsung di tempat bukan hanya sekedar membaca referensi internet maupun buku teks saja, hal semacam ini yang perlu ditekankan dan di tanamkan kepada para pendidik untuk memberikan bekal pemahaman dan informasi yang kontekstual maupun empirik.***


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close