HARIANWANGON - Mengajar di SMPN 5 Kisaran, Kabupaten Asahan sebagai guru SMP kelas 9 dan Wakil Kepala Sekolah, Kurniasih yang akrab dipanggil Nia telah mengemban segudang prestasi.
Melansir dari artikel Tanoto Foundation bahwa Lulusan Sarjana Matematika yang sempat mengajar Matematika dan Kimia di jenjang SMA ini bahkan berhasil mengantarkan siswanya memenangkan Olimpiade Matematika Nasional tingkat SMP pada tahun 2021, dan juara 2 tingkat kabupaten pada tahun 2022.
Sebagai Fasilitator Daerah (Fasda) Komunikasi PINTAR, Nia rajin menulis praktik baik yang ia lakukan di sekolah dan komunitas belajar. Ia juga membuat proyek Komunitas Guru Pembelajaran Berdiferensiasi Berbasis Teknologi dan Kreativitas, yang mengajarkan tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Berbagai usahanya mengantarkannya untuk memenangkan juara guru berprestasi dan berdedikasi tahun 2022. Karena itu juga, ia sempat diundang oleh Kemendikbud ke Jakarta untuk bertemu dengan Dirjen GTK Iwan Syahril. Di sekolahnya, Nia juga menjadi pionir dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Sebagai bentuk apresiasi, sekolahnya pun terpilih untuk dikunjungi langsung oleh Dirjen GTK bulan Agustus 2023.
Menurut Nia yang juga merupakan Ketua Komunitas Belajar Matematika, Ketua MGMP Matematika, serta Fasda Pembelajaran Tanoto Foundation di Kabupaten Asahan, sekolah menjadikan literasi sebagai suatu budaya dengan membuat pojok baca dan program literasi yang berbeda setiap harinya sebelum kelas dimulai.
Tiap senin, diadakan Senin Nasionalis dengan upacara bendera, diikuti dengan Selasa Pintar untuk menampilkan percobaan siswa dalam bentuk apapun di depan kelas. Kemudian ada Rabu Kreatif yang membebaskan siswa untuk menyalurkan kreativitasnya, mulai dari drama hingga stand up comedy, disusul dengan Kamis Sehat, Jumat Religius, dan Sabtu Pramuka.
Bagi Nia, yang paling spesial adalah Jumat Religius, di mana ia bisa menyaksikan toleransi yang tinggi dalam keberagaman di sekolahnya saat siswa beragama Nasrani berkhotbah dan siswa Muslim membaca Surat Yasin dan melakukan Tahfidz. Seluruh kegiatan tersebut dilakukan untuk menuntun siswa menemukan minat dan bakat sesuai dengan kodratnya.***
Sumber : FB Tanoto Foundation