Yossi Ahmad Falah Dapat Mewujudkan Mimpinya dan Kuliah di Dua Kampus Sekaligus. (Foto Dok. Tim Tanoto Foundation) |
HARIANWANGON - Yossi Ahmad Falah berasal dari Majalengka dan mulai belajar di pesantren sejak kelas tiga SD. Ketika ia memasuki Madrasah Tsanawiyah (setara SMP), dia harus merantau dan hidup jauh dari keluarganya. Pengalaman ini membantu Yossi menjadi lebih mandiri seiring berjalannya waktu.
Ketika SMA, Yossi memilih jurusan Bahasa Jepang, yang saat itu merupakan satu-satunya pilihan di Majalengka. Dia bermimpi melanjutkan ke perguruan tinggi, meskipun kondisi ekonomi keluarganya tidak menentu. Tanpa sepengetahuan orang tuanya, Yossi mendaftar ke universitas dan berhasil diterima di jurusan Pendidikan Bahasa Perancis di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Kegiatan rutin kuliah membuatnya bosan dan mendorongnya untuk mendaftar kuliah lagi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan status masih aktif di UNY. Ia diterima di jurusan Kesejahteraan Sosial. Berkuliah di 2 kampus mengharuskannya untuk membagi waktu dengan baik.
Setelah lulus, Yossi memperoleh dua gelar sekaligus. Ketika ia mengajukan lamaran CPNS, ia menggunakan gelar Sarjana Kesejahteraan Sosial. Di sektor swasta, ia memakai gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis dari UNY. Kemudian saat bekerja di Departemen Call Centre Garuda Indonesia selama 3 tahun, Yossi melihat pengumuman formasi CPNS yang sesuai dengan pendidikan dan kualifikasinya. Ia mendaftar dan berhasil menjadi CPNS di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sekarang, Yossi mengepalai Bidang Pemetaan dan Penelusuran IPTEK di Kemenpora, dengan tanggung jawab untuk mencari talenta potensial di Nusantara. Dengan dukungan beasiswa dari Tanoto Foundation, dia berpartisipasi dalam seminar senior "Belt and Road Talent Development Program 'Connectivity'" di Beijing, Cina yang memperluas wawasannya dan membantunya dalam misi mencari generasi muda bertalenta di Indonesia.***
Sumber : FB Tanoto Foundation