-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Belum Tahu Niat, Tata Cara dan Kapan Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah? Cek Selengkapnya di Sini

    Kang Agus
    Selasa, 20 Juni 2023, 08.41.00 WIB Last Updated 2023-06-20T01:41:22Z

    Belum Tahu Niat, Tata Cara dan Kapan Puasa Sunnah Bulan Dzulhijjah? Cek Selengkapnya di Sini. Ilustrasi: Canva
    HARIANWANGON - Niat dan tata cara puasa Dzulhijjah berikut ini bisa diamalkan bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan puasa sunnah menyambut datangnya bulan Dzulhijjah. Berdasarkan hasil keputusan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah jatuh bertepatan dengan hari Selasa 20 Juni 2023 M.



    Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda bahwa saat memasuki sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti sedekah, membaca Al-Qur’an dan berbagai amalan kebaikan lainnya termasuk dengan puasa sunnah yang dimulai pada tanggal 1-9 Dzulhijjah.



    Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan (asyhur al-hurum) yang memiliki banyak keutamaan. Oleh karenanya, di bulan ini Rasulullah Saw dalam haditsnya menganjurkan umat Muslim untuk memperbanyak aktivitas beribadah. 



    مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ



    Artinya: “Tidak ada hari dimana amal shalih padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya.”



    Berikut ini niat, tata cara dan waktu pelaksanaan puasa Dzulhijjah



    1.    Niat puasa Dzulhijjah



    Niat puasa pada tanggal 1-7 Dzulhijjah



    نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

     


    Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.   



    Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”



    Niat puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah



    نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 



    Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   



    Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”



    Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah



    نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 



    Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.   



    Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.”



    2.    Tata cara puasa Dzulhijjah



    Bagi umat Muslim yang ingin melaksanakan puasa Dluzhijjah akan tetapi lupa niat pada malam harinya, boleh melakukan niat tersebut pada siang hari sebelum tergelincirnya matahari (waktu Dzhuhr) dengan catatan bahwa yang bersangkutan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Hal ini dikarenakan karena puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunnah. 



    3.    Waktu Puasa Dzulhijjah



    Waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah adalah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah. Khusus tanggal delapan dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal sembilan dinamakan puasa Arafah. Untuk durasinya, sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.   



    Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunnah Dzulhijjah. Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka mendapat pahala keduanya. Misalnya bertepatan hari Arafah seseorang melakukan puasa qadha Ramadhan dengan niat qadhanya saja, secara otomatis juga memperoleh kesunnahan puasa Arafah (Sayid Bakri, Hâsyiyah I’ânah at-Thaâlibîn, juz 2, h. 224).



    Sumber: Jabar NU Online

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close