-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    UNU Purwokerto Gelar Studium Generale dengan Tema Islam Rahmatan lil ‘Alamin Bersama Dr. Qasem Muhammad dari Iran

    Kang Agus
    Senin, 15 Mei 2023, 08.44.00 WIB Last Updated 2023-05-16T04:21:27Z

    Foto: Djarmanto-YF2DOI

    HARIANWANGON
    - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, yang memegang teguh moderasi beragama, mengelar Studium Generale (SG) dengan tema Islam Rahmatan lil ‘Alamin : The Contextualization in Indonesia and Iran, Secara luring (offline) bertempat di di Aula Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyumas, Minggu (14/05/2023).


    Humas UNU Purwokerto Tegar Satria, menyampaikan kepada awak media pada hari senin malam (15/05/2023), bahwa Studium Generale (SG) menghadirkan narasumber akademisi dari Universitas Qom Iran, yang memikili kepakaran di bidang Filsafat Islam Dr. Qasem Muhammad, dan kali ini diduetkan dengan Koordinator Program Studi (Koprodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) UNU Purwokerto, yang mendalami isu maqashid al-syariah Dr. Akhmad Sulaiman. kata Tegar Satria.


    "Dibuka dengan do'a bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan Syubbanul Wathan (Cinta Tanah Air), dipandu oleh moderator," jelasnya.


    Narasumber pertama, Dr. Qasem Muhammad dalam menyampaikan materi yang diberi judul “Minoritas Agama ’Diri’ atau ‘Yang Lain’ dalam Pemerintahan Islam”. Dr. Qasem menerangkan bahwa manusia memiliki tiga macam hak, yakni hak sebagai manusia, hak sebagai mukmin, dan hak sebagai warga negara. kata Dr. Qasem Muhammad.


    "Sebagai warga negara, hak-hak non-Muslim di negara Islam dijaganya. Hak-hak non-Muslim yang dijaga meliputi hak sosial, hak beragama, hak peradilan, dan hak ekonomi. Menurutnya, hak-hak ini telah dijaga oleh para imam-imam Syiah dan dalam konteks saat ini dipraktikan di negara Iran," jelasnya.


    Selanjutnya Narasumber kedua Dr. Akhmad Sulaiman menyampaikan materi berjudul “Islam Substantif-Kontekstual-Terobjektifikasi sebagai Pondasi Rahmat Semesta, Diskursus dan Metodologi”. Islam harus dipahami sebacar kontekstual dan dengan berbasis pada tujuan-tujuan syariat. Dalil-dalil partikular harus diselaraskan dengan prinsip maslahat, rahmat, hikmah, dan keadilan. kata Dr. Akhmad Sulaiman.


    "Lebih jauh, agar kerahmatan Islam dapat diterima oleh semua orang termasuk non Muslim, ajaran-ajaran Islam harus diobjektifikasikan. Sebagai contoh, Ketuhanan Yang Maha Esa bisa diterima oleh semua orang di Indonesia adalah merupakan bentuk objektifikasi dari ayat pertama QS. al-Ikhlas. Pancasila merupakan contoh nyata dari objektifikasi," tandasnya.


    Kegiatan berlangsung lancar dan sukses dari awal sampai akhir, secara interaktif di mana penyampaian materi disampaikan dengan paparan, juga berdialog tanya jawab bersama peserta, di bawah kendali moderator handal yang sumeh dan familier seorang Dekan Fakultas Agama Islam Dr. Naeli Rosyidah, S.S.,M.Hum., dan dihadiri 150 peserta, Wakil Rektor 1, Dekan, KaBiro, Dosen, Mahasiswa UNU Purwokerto dan tamu undangan lain/umum.


    Semoga kegiatan ini membawa berkah dan manfaat bagi semua, dan acara ini juga mengukuhkan bahwasanya Indonesia, Iran, Suni dan Syiah memiliki ajaran Rahmatan lil ‘Alamin. Dr. Naeli Rosyidah, S.S.,M.Hum. (Djarmanto-YF2DOI).

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close