Foto: Tim Harian Wangon |
HARIANWANGON - Bertempat tinggal di kampung Kadilangu ternyata menjadikan salah satu ide bisnis bagi Supriyadi, memanfaatkan lahan yanga da di sekitar rumah dijadikan lahan parkir khusus kendaraan roda empat dan sebelah kiri rumah dijadikan toko dan menjual seni kaligrafi.
Posisi rumah yang berdekatan dengan area makam Kadilangu atau Sunan Kalijaga menjadikan Supriyadi mempunyai ide kreatif dengan membangun rumah yang bangunanya tidak terlalu dipepetin dengan area jalan namun ia memilih membuat bangunan rumah lebih menjorok ke dalam (belakang).
Dengan posisi rumah yang sedemikian rupa tidak terlalu besar bangunan rumahnya, ia bisa membuat tiga jenis usaha sekaligus di atas lahan (tanahnya).
Sebelah kanan rumah di buatnya tempat parkir khusus roda empat (mobil) pribadi, sebelah kiri rumah persis jalan dibuat toko pakaian muslim, songkok, blangkon dan lain-lain.Sedang di belakang toko(kios) tepat sebelah kiri rumah dibuatlah area pajangan kaligrafi dengan berbagai model dan motif.
Supriyadi saat dimintai keterangan oleh Tim Harian Wangon harga kaligrafi berkisar mulai lima puluh ribuan hingga enam ratus ribuan, tuturnya.
Azarina salah satu pelanggan setianya dari Purwokerto menyampaikan jika dirinya telah beberapa kali membeli hiasan dinding kaligrafi, bahkan jika dia mudik ke kampung halaman selalu parkir kendaraannya di rumah Supriyadi, selain luas, dekat dengan area makam hanya 50 meter saja juga ia menyempatkan membeli kaligrafi, hitung-hitung mipil menghias rumah, terangnya.
Bagus-bagus sih dan banyak pilihan juga, yang terpenting harganya murah jadi sesuai uang di saku ,pungkasnya. ***