Foto: freepik |
HARIANWANGON - Lumrahnya, seorang perempuan ketika hendak keluar rumah untuk sebuah keperluan tentu berdandan rapi, bahkan tidak jarang sebelum meninggalkan rumah, terlebih dahulu berlama-lama di depan kaca untuk menghias muka.
Tapi giliran berada di rumah, seringnya mengenakan pakaian seadanya dengan rambut semrawut dan wajah kusut. Sesungguhnya, untuk siapa seorang perempuan berdandan? untuk suami atau untuk orang lain?.
Pada suatu hari, ketika orang-orang Islam pulang dari sebuah peperangan, lalu mereka hendak masuk ke rumah untuk menemui istrinya, Rasulullah saw menghalaunya "tunggu hingga isya menjelang, berilah kesempatan mereka (istri-istrimu) yang kusut dapat bersisiran dan berhias.
Hadits nabi:
َوَعَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كُنَّا مَعَ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي غَزَاةٍ , فَلَمَّا قَدِمْنَا اَلْمَدِينَةَ , ذَهَبْنَا لِنَدْخُلَ فَقَالَ : أَمْهِلُوا حَتَّى تَدْخُلُوا لَيْلًا - يَعْنِي : عِشَاءً - لِكَيْ تَمْتَشِطَ اَلشَّعِثَةُ , وَتَسْتَحِدَّ اَلْمَغِيبَةُ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya:
Jabir berkata: Kami pernah bersama Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dalam suatu peperangan. Ketika kami kembali ke Madinah, kami segera untuk masuk (ke rumah guna menemui keluarga). Maka beliau bersabda: "Bersabarlah sampai engkau memasuki pada waktu malam -yakni waktu isya- agar wanita-wanita yang kusut dapat bersisir dan wanita-wanita yang ditinggal lama dapat berhias diri." (Hadits Muttafaq Alaihi)
Sumber: jateng.nu.or.id