-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Sekjen ASEAN Apresiasi Capaian Prioritas Ekonomi pada Keketuaan Indonesia

    Kang Agus
    Kamis, 23 Maret 2023, 11.16.00 WIB Last Updated 2023-03-23T04:16:28Z

    Foto: Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn. Foto: ANTARA

    HARIANWANGON
    - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Kao Kim Hourn, memuji 16 capaian prioritas ekonomi (Priority Economic Deliverables/PED) yang diusung Indonesia sebagai Keketuaan pada ASEAN 2023.


    “Saya ingin memuji Indonesia, khususnya Menteri (Perdagangan Zulkfifli) Hasan, karena telah memperkenalkan capaian prioritas ekonomi yang berwawasan ke depan dan akan membuka jalan bagi kerja sama ekonomi regional yang lebih kuat,” kata Sekjen Kao Kim Hourn melalui keterangan tertulisnya, dalam  The 29th ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/3/2023).


    Integrasi Ekonomi ASEAN yang dicanangkan melalui 16 capaian prioritas ekonomi (PED) yang telah disahkan pada pertemuan AEM Retreat, lanjutnya, dikategorikan ke dalam tiga strategic thrust yang berfokus pada pemulihan dan pembangunan kembali, ekonomi digital, dan keberlanjutan.


    “Dalam hal itu, saya ingin menggarisbawahi bahwa hasil capaian prioritas ekonomi, jika diterapkan sepenuhnya, dapat berkontribusi secara signifikan pada pendalaman integrasi ekonomi ASEAN serta pemulihan pascapandemi di kawasan ini,” ucapnya.


    Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh Menteri Ekonomi ASEAN dan atau yang mewakilkan, disebutnya juga membahas aspirasi dan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan potensi perdagangan dan investasi intraASEAN, untuk memastikan bahwa kawasan memiliki pertumbuhan yang lebih tangguh untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi.


    “Saya menggarisbawahi bahwa ASEAN saat ini sedang mengejar beberapa inisiatif utama untuk memperdalam integrasi ekonominya. Pertama, meningkatkan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) untuk memastikannya tetap relevan, modern, berwawasan ke depan, dan lebih responsif terhadap perkembangan regional dan global.


    Kedua, menyiapkan ASEAN Digital Economy Framework (DEFA) yang berkualitas tinggi yang akan menjadi fondasi tangguh bagi ASEAN untuk menjadi ekonomi digital terkemuka, di mana arus barang, jasa, dan data yang lancar dan aman didukung dengan aturan, regulasi, infrastruktur, dan talenta.


    ASEAN juga tengah menerapkan Kerangka Ekonomi Sirkular ASEAN untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN dan pengembangan ASEAN Carbon Neutrality Strategy untuk melengkapi upaya negara-negara anggota ASEAN bertransisi menuju ekonomi yang tangguh dan hemat sumber daya.


    Serta membangun kerangka kerja yang kuat untuk proyek kerja sama industri di kawasan melalui ASEAN Industrial Project-based Initiatives untuk meningkatkan rantai pasokan yang tangguh yang memanfaatkan potensi sumber daya mineral dan teknologi.


    Tak sampai di situ, AEM Retreat juga membahas banyak langkah strategis yang akan mengkatalisasi transisi kawasan menuju digitalisasi dan keberlanjutan, sekaligus memperkuat pilar integrasi ekonomi yang ada yang akan menentukan keberhasilan ASEAN di abad ke-21.


    “Bersama-sama, para menteri sepakat tentang pentingnya merangkul pola pikir transformatif yang memungkinkan kita membangun masa depan yang kuat, tangguh, inklusif, dan benar-benar berwawasan ke depan,” kata Sekjen Kao Kim Hourn.


    Adapun kinerja perdagangan dan investasi ASEAN telah melampaui tingkat sebelum pandemi dengan pertumbuhan sebesar 5,5 persen pada 2022 dan ditargetkan sebesar 4,7 persen pada 2023.


    Perdagangan ASEAN mencapai 3,4 triliun dolar AS pada 2021 dan meningkat sekitar 25 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, arus masuk foreign direct investment mencapai 174 miliar dolar AS pada 2021 atau meningkat sekitar 42 persen dari tahun sebelumnya.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close