Foto: pixabay
HARIANWANGON- Terdapat dua jenis pola pikir yang bisa kita tanamkan. Yang pertama yaitu
pola pikir meyakini bahwa masalah adalah kesempatan untuk belajar dan
berkembang. Sedangkan pola pikir yang kedua menganggap jika masalah merupakan
sesuatu yang perlu dihindari. Seseorang yang menghindari masalah memiliki pola
pikir tetap, sedangkan seseorang yang melihat masalah sebagai tantangan punya
pola pikir berkembang.
Seseorang
bisa memiliki pola pikir tetap karena percaya bahwa kualitas dasar seperti
kecerdasan dan bakat tidak dapat diubah. Sementara itu, seseorang dengan pola
pikir berkembang percaya kalau kemampuan bisa diasah dengan latihan. Pandangan
ini membuatnya bisa menikmati proses pembelajaran. Baginya, kehidupan adalah
petualangan yang mengasyikkan karena adanya peluang tanpa batas untuk
mempelajari sesuatu yang baru.
Untuk
membangun pola pikir berkembang, Dr. Carol Dweck, profesor Stanford University,
menyarankan untuk mengapresiasi usaha. Contohnya, guru perlu mengapresiasi
nilai murid apabila murid tersebut sudah berusaha. Kemudian, orangtua dapat
menyemangati anaknya untuk mengembangkan keterampilan yang diminati. Hal ini
dapat membuat sang anak menikmati proses pembelajaran.
Kontributor: Kamilia Yasmin Muafa mahasiswa aktif semester
6 di Universitas Negeri Semarang
Editor:
Agus Triono