Foto: Info Publik |
HARIANWANGON - Untuk menghadapi tantangan pada era revolusi industri 4.0 diperlukan strategi pendidikan berbasis tiga literasi, yaitu literasi data, literasi manusia, dan literasi teknologi, serta hibrid atau blended learning dan pembelajaran berbasis kasus atau case-base Learning. Strategi ini telah diterapkan pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbus Ristek) dalam Program Merdeka Belajar.
“Atas dasar itu, Program Merdeka Belajar dapat menjadi salah satu pilar guna meningkatkan taraf pendidikan Indonesia sehingga mampu menghadapi tantangan Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, dalam Forum Tematik Bakohumas dengan tema “Mewujudkan Pembelajaran Berkualitas Melalui Implementasi Kurikulum Merdeka” yang digelar di Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (21/3/2023).
Menurut Dirjen IKP Kominfo, Program Merdeka Belajar memungkinkan para siswa untuk menggali ilmu lintas sektoral yang dapat mendukung digitalisasi di era ini.
Misalnya pada mahasiswa fakultas pertanian, selain mengikuti materi utama, mereka juga bisa mengikuti mata kuliah tentang pengolahan Big Data dan Internet of Think (IoT) untuk mendukung pertanian pintar atau smart-farming.
“Saya optimistis pembelajaran lintas sektoral yang fleksibel seperti ini dapat mempersiapkan generasi muda untuk menggerakkan transformasi digital yang kita harapkan,” tutur Usman Kansong.
Dirjen IKP Kominfo mengatakan, hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) 2022 mencatat, hampir sebagian besar masyarakat (82.1 persen) mengapresiasi pendidikan di Indonesia.
Survei ini juga mencatat penilaian masyarakat terhadap platform merdeka belajar bermanfaat bagi dunia pendidikan Indonesia sebesar 63.9 persen, sementara 16.2 persen menilai sangat bermanfaat.
“Hasil evaluasi ini bisa menjadi titik tolak kita untuk meningkatkan keberhasilan Program Merdeka Belajar,” kata Dirjen Usman.
Untuk itu Dirjen IKP Kominfo mengajak semu pihak, khususnya Humas Pemerintah yang tergabung dalam Bakohumas, untuk mendukung Program Merdeka Belajar.
Dukungan Humas Pemerintah diharapkan membuat masyarakat mengetahui kebijakan dan program Kurikulum Merdeka Belajar dan bisa menerima manfaat dari kebijakan dan program ini.
“Mengingat bahwa pendidikan adalah pondasi dasar kemajuan bangsa, diperlukan sinergitas dan kolaborasi kita semua Humas Pemerintah untuk turut menglorifikasikan informasi Kurikulum Merdeka Belajar,”pungkas Dirjen Usman.
Sumber: InfoPublik.id