-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Tradisi Dandan Gethek Desa Rawaheng Kecamatan Wangon Yang Tetap Lestari

    Kang Agus
    Kamis, 02 Februari 2023, 12.07.00 WIB Last Updated 2023-02-02T05:07:50Z

    Sumber Foto : Rohmat, warga Desa Rawaheng

    HARIANWANGON
    - Kebudayaan, adat, maupun tradisi yang ada di kalangan masyarakat Indonesia tentunya berjalan sangat kental dan tumbuh hingga saat ini. Di setiap wilayah, maupun desa tentunya tradisi yang ada sangatlah berbeda-beda, hal itu merupakan sebuah keragaman budaya kita sebagai bangsa Indonesia. 

    Kita sebagai masyarakat tidak dapat melarang maupun mengubahnya, asal tradisi tersebut tidak bersinggungan dengan aturan atau syariat agama. Dalam melestarikan tradisi tentunya ada makna di balik hal tersebut. Seperti terjalinya silaturahim, saling kenal satu dengan yang lainnya, gotong royong dan lain sebagainya. 

    Seperti yang telah dilakukan oleh warga masyarakat Desa Rawaheng Kadus 2 kali ini, yaitu tradisi dandan gethek yang dilakukan setiap bulan  rajab (dalam penanggalan hijriyah). 


    Kepada tim Harian Wangon, Rohmat salah seorang warga Desa Rawaheng mengatakan kegiatan acara adat dandan gethek dilaksanakan pada hari kamis Wage 2 Februari 2023 M bertepatan dengan 2  Rajab 1444 H diikuti oleh seluruh warga Kadus 2.

    Ketua peguyuban, Bapak Sarwo selaku Ketua RW 04 menyampaikan bahwa acara adat ini sebagai bentuk rasa tanggung jawab yang telah diamanatkan kepada tim penggali kubur yang sudah dibentuk oleh pemdes Rawaheng sehingga area Tempat Pemakaman Umum (TPU) terlihat lebih rapi dan bersih. 



    Kadus 2,  Bapak Tohirin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas peran serta masyarakat Kadus 2 Desa Rawaheng dan tim penggali kubur yang telah dibentuk. Dandan gethek merupakan simbol akan keguyub rukunan warga Kadus 2 dan berharap acara adat ini akan terus lestari, acara adat itu jangan dicampuradukan dengan masalah agama, ungkapnya. Maka jangan sampai perbedaan cara muamalah dalam  agama menjadi hambatan untuk melestarikan adat.


    Sukanto Kepala Desa Rawaheng melalui Kasi Pemerintahan Bapak Ruswandi menyampaikan permohonan maaf yang besar tidak bisa ikut acara dikarenakan ada undangan dari Gubernur Jateng di Kab  Cilacap. Pak Kades juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi semua warga yang masih melestarikan acara adat tersebut tak lupa juga pak kades menyalurkan bantuan untuk konsumsi, imbuhnya.



    Acara dilanjutkan Tahlil singkat yang dipimpin oleh pemangku adat pemakaman Manggala Bakti Desa Rawaheng Bapak Yasmudi. 


    Setelah do'a dilanjutkan dengan makan bersama sebagai bentuk keguyub rukunan antar warga wilayah Kadus  2 Desa Rawaheng.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close