HARIANWANGON - Kanker serviks merupakan penyakit yang ditakuti kaum hawa. Penyakit yang juga disebut kanker leher rahim ini menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020 di Indonesia.
Tercatat ada lebih dari 36.633 kasus dan 21.003 kematian akibat kanker ini. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul komplikasi serius.
Spesialis Obgyn dan Ginekologi, dr. Boy Abidin Sp.OG (k) menjelaskan, kanker serviks biasanya terjadi pada wanita yang telah aktif secara seksual dan tidak mempraktikkan hubungan seks yang aman, seperti sering bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom.
"Bisa saja kalau mereka (belum menikah) terkena kanker serviks jika sudah melakukan aktivitas suami istri. Pada usia muda remaja usia di bawah 20 tahun tapi sudah melakukan juga bisa terpapar karena sel-sel nya masih rentan. Jadi asal virus masuk dan terjadilah kerusakan itu," kata dr Boy saat talk show "The Silent Killer: Kenali dan Deteksi Kanker Serviks Sejak Dini" di Jakarta Selatan," Selasa (31/1/2023).
Meski, potensi risiko terbilang sangat kecil. Begitu juga dengan kasus untuk perempuan di bawah umur 25 tahun, jarang terjadi.
Perlu diketahui, penyakit ini akan meningkat risikonya pada wanita yang telah aktif secara seksual dan tidak mempraktikkan hubungan seks yang aman, seperti sering bergonta-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom.
Karena itu, penting menjaga kebersihan tubuh agar tidak mudah terserang kanker serviks atau penyakit berbahaya lainnya.