gambar : ig@ceritapesantren.id |
HARIANWANGON - Tertulis dengan tinta emas, abadi dalam ingatan sejarah…
31
Januari 1926 Masehi, bertepatan 16 Rajab 1344 Hijriah, Kau lahir..
Mengikis
semangat Islam Puritan, menggagas nilai-nilai kebangsaan..
Pancasila
asas tunggalnya, Ahlu Sunnnah Wal Jamaah nafas pergerakannya..
Tetesan
darah tertumpah…
Bambu
runcing digenggam, melawan bengis-bengis tak bermoral..
Dibawah
restu sang guru, Syaikhona Kholil namanya..
Dikenalkan
orator ulung, Kyai Wahab Chasbulloh namanya…
Didirikan
samudra ilmu, Kyai Hasyim namanya…
Satu
abad sudah kau berdiri, menerangi bak mentari…
Kiprahmu
menjadi percontohan dunia…
Pengabdianmu
sepanjang masa…
Semangatmu
membara…
Di
bawah nahkoda Gus Yahya, menampilkan khasnya..
Meniru
Gus Dur gurunya…
Pengikutmu
di seluruh Indonesia…
Menjaga
warisan para ulama, kitab kuning identiknya..
Tradisi
walisongo diteruskannya…
Akulturasi
budaya perekatnya, guyonan penghiburnya….
Doa
dan harapan selalu tercurah untukmu NU…
Warnailah
langit dengan hijaumu…
Terbanglah
bersama garuda sahabatmu..
Kau
selalu ada di hatiku, jayalah selalu…
Brilliant
Syaifulloh
16 Rajab 1444…