Sumber Foto : pixabay.com |
HARIANWANGON - Telur merupakan sumber protein yang murah meriah. Kandungan protein dalam telur mudah dicerna dan mengandung semua bahan penyusun protein yang dibutuhkan tubuh.
Meski demikian, makanan bergizi satu ini sering dikaitkan dengan penyakit kolesterol tinggi. Sampai-sampai, penderita kolesterol tinggi diminta untuk menjauhi telur. Benarkah demikian?
Perlu diketahui, dalam satu butir telur, terdapat sekitar 185-200 mg kolesterol. Kuning telur mengandung sedikit lemak, tetapi bagian putihnya hampir tidak mengandung lemak.
Mengutip Heart Foundation, banyak salah kaprah seputar telur berasal dari fakta bahwa kuning telur mengandung lemak. Padahal, efek kuning telur terhadap kolesterol tinggi sangat minim. Justru, penggunaan minyak dan margarin untuk menggoreng telur yang sebenarnya memiliki efek lebih besar pada peningkatan kadar kolesterol darah kita.
Foto : pixabay.com |
Berdasarkan tinjauan menyeluruh dari penelitian yang ada, bukti efek telur pada kolesterol darah dianggap tidak cukup. Sehingga, para ahli menyimpulkan bahwa telur aman dikonsumsi bagi penderita kolesterol tinggi sekalipun.
Berapa butir telur yang aman untuk dikonsumsi?
Sejumlah penelitian yang dilakukan ilmuwan di Harvard Medical School menemukan konsumsi satu telur sehari aman bagi kebanyakan orang.
Ratusan ribu orang selama beberapa dekade melaporkan apa yang mereka makan dan semua kondisi medis yang mereka alami. Studi tidak menemukan tingkat serangan jantung, stroke, atau penyakit kardiovaskular lainnya yang lebih tinggi pada orang yang makan satu butir telur per hari.
Kesimpulannya, telur aman dan sehat jika Anda memakannya dalam jumlah sedang. Tetapi karena Anda biasanya makan telur bersama makanan lain, penting juga untuk memperhitungkan jumlah kolesterol dari produk tersebut. Mentega, keju, bacon, sosis, roti dan pilihan sarapan umum lainnya dapat ikut menambah kadar kolesterol dalam darah Anda.