Minyakita Langka di Rembang, Harganya Tembus Rp16 Ribu per Liter. (Sumber foto : tvonenews.com) |
HARIANWANGON - Minyak goreng kemasan bersubsidi Minyakita, hingga hari ini masih sulit ditemui di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sekalipun ada, jumlahnya sangat terbatas dan dijual di atas harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp 14 ribu per liter.
Seperti di Pasar Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, sudah satu bulan terakhir ini stok minyak goreng kemasan bersubsidi Minyakita yang diperoleh pedagang sangat terbatas. Kalaupun ada stoknya, pedagang mengaku terpaksa menjual Minyakita diatas Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni di kisaran harga Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu.
Hal tersebut dilakukan agar pedagang bisa mendapatkan selisih keuntungan, karena harga kulakan mengalami kenaikan. Menurut salah seorang pedagang, Sri Astuti, langkanya Minyakita di pasaran dan harganya yang naik membuat konsumen sering mengeluh. Kondisi ini membuat omzet penjualan pedagang juga mengalami penurunan.
“Stok Minyakita sulit didapatkan saat ini, sudah ada kalau dua bulanan ini. Karena sulit didapatkan, jadi sepi pembeli. Pembeli tidak seperti dulu, kalau dulu satu karton bisa habis sehari. Minyakita saya jual Rp 16 ribu ini,” ujar Sri Astuti, Kamis (16/2/2023).
Sementara itu, pedagang lainnya Ratmi mengatakan, mendapatkan stok Minyakita bukan lagi dari distributor atau sales, melainkan stok Minyakita didapat dari sesama pedagang yang masih menyimpan stok. Minyakita didapat dengan harga Rp 15 ribu, dan dijualnya kembali dengan harga Rp 16 ribu. “Minyakita sulit didapatkan saat ini.
Saya dapatnya dari toko di depan yang masih punya stok. Harganya Rp 15 ribu saya jual kembali Rp 16 ribu,” ungkap Ratmi. Ratmi menambahkan, meski harganya naik, namun Minyakita masih diburu oleh konsumen lantaran harganya lebih murah jika dibandingan dengan minyak goreng kemasan merek lainnya.
“Banyak yang cari (Minyakita) sebenarnya, mungkin karena harganya yang murah dibandingkan minyak goreng kemasan lainnya. Karena nggak ada stoknya, sejumlah pembeli akhirnya terpaksa membeli minyak goreng kemasan bermerk yang lebih mahal,” pungkasnya.
Para pedagang berharap pemerintah bisa segera memenuhi penyaluran Minyakita di pasaran. Pedagang khawatir memasuki bulan Ramadhan nanti harga minyak goreng justru terus melonjak dan semakin menyulitkan masyarakat.
Sumber : www.tvonenews.com