Ilustrasi : fin.co.id |
HARIANWANGON - Kepopuleran OpenAI Chat GPT benar-benar membuat Google panik. Kabar terbaru, Google telah menggelontorkan 300 juta Dolar Amerika Serikat atau setara Rp4,54 Triliun ke Startup AI Anthropic.
Seperti dilansir Financial Times pada Senin, 6 Februari 2023, Google mengkonfirmasi investasi itu.
Namun, Google enggan memberikan informasi detailnya lebih lanjut.
Masih dari Financial Times, Google tercatat memiliki saham 10 persen di startup AI Anthropic.
Sementara itu, Anthropic, sebuah perusahaan riset dan keamanan AI, telah memilih Google Cloud sebagai penyedia cloud pilihannya.
Kemitraan tersebut dirancang agar perusahaan dapat bersama-sama mengembangkan sistem komputasi AI.
Anthropic akan memanfaatkan cluster GPU dan TPU canggih Google Cloud untuk melatih, menskalakan, dan menerapkan sistem AI-nya.
“Kami bermitra dengan Google Cloud untuk mendukung fase Anthropic berikutnya. Kami akan menerapkan sistem AI ke lebih banyak orang. Kemitraan ini memberi kami kinerja dan skala infrastruktur cloud yang dibutuhkan," ujar CEO Anthropic Dario Amodei seperti dikutip fin.co.id dari website Anthropic pada Senin, 6 Januari 2023.
Anthropic, saat ini sedang mengembangkan Claude untuk chatbot yang menjadi pesaing dari ChatGPT buatan OpenAI.
Namun, Chatbot AI Anthropic tersebut belum diumumkan untuk umum.
Anthropic Dario Amodei memulai Anthropic pada tahun 2021 setelah dirinya dan sejumlah peneliti lain meninggalkan OpenAI. Mereka pergi karena tidak sepakat dengan arah dan visi perusahaan.
Sebelumnya, teknologi AI buatan Google disebut-sebut bernama Apprentice Bard.
Diketahui, Apprentice Bard menggunakan teknologi percakapan Google LaMDA atau Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog.
Chatbot AI Google memiliki kemampuan menangani lebih dari satu tugas serta memahami konteks dan memberikan jawaban yang relevan.
Dalam uji coba, chatbot AI Google mampu mengerti pertanyaan yang sulit. Seperti perhitungan matematika atau menjawab pertanyaan seputar pengetahuan umum.
Keunggulan lain dari chatbot AI Google adalah kemampuannya untuk menyimpan informasi dan memperbarui pengetahuan terbarunya.
Misalnya, jika pengguna bertanya tentang peristiwa terbaru, chatbot AI Google akan memperbarui pengetahuannya dan memberikan jawaban akurat.
Dengan inovasi AI oleh Google tersebut, ke depan kemungkinan akan mempermudah interaksi antara manusia dan mesin.
Tak hanya itu. Chatbot AI Google juga memiliki antarmuka yang mudah digunakan dan intuitif.
Pengguna dapat berinteraksi dengan chatbot melalui aplikasi seluler atau desktop.
Selain itu, pengguna tidak perlu memikirkan perintah kompleks atau kode-kode yang rumit.
Hal inilah diklaim membuat chatbot AI Google lebih mudah diakses dan digunakan oleh masyarakat. Terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis.
Google sendiri belum mengumumkan kapan chatbot AI itu akan diluncurkan secara resmi.
Kabarnya, pengumumannya akan dilakukan pada 8 Februari 2023. Chatbot AI Google diklaim dapat membantu mempermudah hidup manusia dalam berbagai aspek. Seperti bisnis, pendidikan, dan kesehatan.
Di samping itu, Chatbot AI Google juga dapat membantu memecahkan masalah yang seringkali memakan waktu dan tenaga. Seperti mencari informasi, membuat pemesanan, atau melakukan transaksi finansial.
Melalui chatbot AI Google, bisnis juga dapat meningkatkan layanannya kepada pelanggan.
Chatbot AI Google disebut-sebut dapat membantu menjawab pertanyaan pelanggan secara cepat dan akurat. Kemudian, pemesanan produk atau layanan, dan menemukan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.