-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Kamu Sering Haus? Hati-Hati Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

    Kang Agus
    Senin, 06 Februari 2023, 23.54.00 WIB Last Updated 2023-02-06T16:54:23Z


    Ilustrasi : pixabay.com


    Rasa haus sebenarnya merupakan kondisi normal yang menandakan bahwa tubuh sedang membutuhkan cairan untuk menjalankan metabolisme. Namun, rasa haus yang muncul sepanjang hari, terutama jika Anda sudah minum air yang cukup, bisa saja menjadi tanda adanya kondisi atau penyakit tertentu.

    Penting bagi Anda untuk mengenal apa saja penyebab rasa haus yang normal dan tidak, agar kondisi ini bisa segera diperiksakan ke dokter dan ditangani. Pasalnya, munculnya rasa haus yang terlalu sering dan cukup parah, bisa saja menandakan beberapa penyakit, misalnya diabetes.


    Penyebab Umum dari Keluhan Sering Haus

    Rasa haus yang normal merupakan pertanda bahwa tubuh memerlukan cairan sebagai respons atas beberapa kondisi, seperti:

    Dehidrasi

    Dehidrasi terjadi saat tubuh kekurangan cairan. Kondisi ini biasanya dialami saat Anda kurang banyak minum, mengonsumsi terlalu banyak minuman beralkohol, sedang diare, muntah, maupun banyak berkeringat.

    Selain itu, beraktivitas di bawah terik matahari terlalu lama juga bisa menyebabkan heatstroke yang bisa memicu munculnya rasa haus, pusing, dan bahkan pingsan.

    Konsumsi makanan tertentu

    Mengonsumsi makanan, terutama makanan pedas dan asin, dapat membuat tubuh haus dan ingin mengonsumsi lebih banyak cairan. Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung banyak MSG juga kerap menyebabkan keluhan sering haus.

    Ini karena MSG maupun garam yang memberi rasa asin dan gurih mengandung natrium. Jika dikonsumsi berlebihan, mineral ini bisa merangsang rasa haus.

    Kehamilan

    Wanita hamil umumnya lebih sering merasa haus dan ingin buang air kecil terus menerus. Ini terjadi karena adanya perubahan hormon selama masa kehamilan.

    Selama kehamilan, tubuh ibu hamil akan membutuhkan asupan cairan lebih banyak untuk mendukung sirkulasi darah ke janin. Selain itu, ibu hamil juga perlu minum cukup air putih untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menghasilkan air ketuban dalam jumlah yang sesuai.

    Efek samping obat-obatan

    Setiap obat memiliki efek samping tersendiri. Ada beberapa obat-obatan yang dapat menyebabkan efek samping berupa sering haus, yaitu litium untuk gangguan mood dan obat golongan diuretik yang dapat merangsang pembentukan urine lebih banyak.

    Penyakit yang Dapat Menyebabkan Sering Haus

    Selain karena hal-hal di atas, terdapat beberapa penyakit yang dapat menyebabkan rasa haus berlebihan atau polydipsia (keinginan untuk minum terlalu banyak). Berikut beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab kondisi tersebut:

    1. Diabetes

    Diabetes atau diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi ketika kadar gula darah meningkat terlalu tinggi dan sulit terkontrol. Penyakit ini terjadi karena hormon insulin tidak dapat bekerja dengan baik atau tidak diproduksi dalam jumlah yang cukup.

    Ketika kadar gula atau glukosa dalam darah terlalu tinggi, hal ini dapat membuat ginjal perlu memproduksi lebih banyak urine untuk membantu mengeluarkan glukosa dari tubuh. Efeknya, penderita diabetes akan merasa haus terus.

    Selain sering haus, diabetes juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala lain, seperti luka yang sulit sembuh, sering kelelahan, cepat lapar, serta sering buang air kecil.

    Pada ibu hamil keluhan sering haus terkadang juga perlu untuk diwaspadai karena ini bisa menjadi pertanda dari penyakit diabetes gestasional, yaitu diabetes pada ibu hamil.

    2. Diabetes insipidus

    Diabetes insipidus tidak berhubungan dengan diabetes melitus, karena diabetes insipidus disebabkan oleh gangguan pada hormon antidiuretik (ADH) atau vasopressin yang mengatur kadar cairan dalam tubuh. Pasien yang mengalami penyakit ini akan menghasilkan urine dalam jumlah berlebihan sehingga akan lebih sering merasa haus.

    3. Ketoasidosis diabetik

    Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi diabetes yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Karena tubuh kekurangan insulin, glukosa di dalam darah tidak dapat digunakan dan sulit terkontrol, sehingga tubuh akan memecah jaringan lemak sebagai sumber energi pengganti glukosa. Hal ini akan mengakibatkan penumpukan zat keton di dalam tubuh yang berbahaya.

    Ketoasidosis diabetik sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, dan terkadang pada diabetes tipe 2. Selain haus, keluhan lain pada ketoasidosis diabetik adalah sering buang air kecil, merasa sangat lelah, nyeri pada perut bagian atas, napas berat dan sesak, bahkan koma.

    4. Anemia sel sabit

    Anemia sel sabit adalah kondisi di mana sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal. Pada penderita anemia sel sabit, sel darah merah yang normalnya berbentuk cakram bikonkaf dan lentur akan terlihat seperti bulan sabit dan kaku, serta mengandung hemoglobin yang cacat.

    Sel-sel darah merah abnormal ini bisa menghambat pembuluh darah dan mengakibatkan kerusakan pada organ dan jaringan tubuh. Jika kerusakan terjadi pada ginjal, keluhan sering haus akan muncul.

    Penderita anemia sel sabit juga dapat merasakan kekurangan energi, sesak napas, serta cepat merasa lelah, terutama setelah olahraga.

    Rasa haus yang muncul setelah berolahraga, kelelahan, atau berpuasa merupakan hal yang normal. Namun, jika Anda merasa haus terus-menerus, apalagi jika sudah cukup minum air putih, sebaiknya konsultasikan hal tersebut ke dokter. Ini penting dilakukan agar dokter bisa menentukan penyebabnya dan memberikan pengobatan yang sesuai.




    Sumber : https://www.alodokter.com/sering-haus-bisa-jadi-gejala-penyakit-serius

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close