HARIANWANGON - Mencari sebuah informasi penting merupakan salah satu tugas humas dalam lembaga pendidikan, SMK Maarif NU 1 Wangon melalui kehumasan bersama staff khususnya berkunjung ke kantor Polsek Wangon, dalam kunjungannya membicarakan beberapa hal terkait penanganan dan pembinaan anak.
Dalam kondisi yang sedang marak menjadi perbincangan banyak warga kejadian pekan lalu di wilayah Wangon, dengan segerombolan geng motor yang hendak beraksi dengan sigap Tim Polsek Wangon saat mendapat laporan warga menanganinya. Alhasil 21 anak remaja diamankan.
Mendengar kabar atau berita tersebut Kepala SMK Maarif NU 1 Wangon melalui kehumasan mengawal informasi yang telah berkembang.
Melalui pesan pribadi oleh Bhabinkamtibmas Wangon mengatakan SMK Maarif NU 1 Wangon tidak ada anak yang terlibat, terang Aiptu Okky Triambudi, SH.
Salah satu misi kehumasan SMK maarif NU 1 Wangon ke polsek adalah mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Kapolsek Wangon AKP Suprijadi, SH., melalui Aiptu Okky selaku Bhabinkamtibmas.
Pengambilan video ucapan selamat harlah SMK Ma'arif NU 1 Wangon yang ke-27 tahun. |
Selain itu tim SMK Maarif NU 1 Wangon juga melakukan pengambilan gambar video terkait ucapan selamat hari lahir SMK Maarif NU 1 Wangon oleh Kapolsek Suprijadi dan anggota, selamat ulang tahun ke-27 SMK Maarif NU 1 Wangon semoga semakin maju dalam mendidik generasi bangsa dan menghasilkan out put yang kompeten dan berakhlak mulia, tambahnya.
Sedang Rais Syuriyah MWC NU Kecamatan Wangon Kiai Mustolih Yahya menegaskan bahwa sesungguhnya kekuatan bangsa tidak hanya dilihat dari kekayaan bangsa itu sendiri, kekuatan bangsa tidak hanya dilihat dari banyaknya peralatan canggihnya, namun kekuatan bangsa dapat juga dilihat dari kelakuan atau akhlak masyarakatnya, ungkapnya.
Rais Syuriyah MWC NU Kecamatan Wangon Kiai Mustholih Yahya saat menjelaskan tentang akhlak dan moral remaja zaman sekarang. |
Lebih dari itu ia mengatakan wis yakin bocah sing kaya ngono kui mesti ora tau ngaji (paparnya dalam bahasa jawa).
Ia merasa bersyukur ketika mendengar kabar yang berkembang bahwa lembaga pendidikan yang di bawah naungan Nahdlatul Ulama tingkat MWC NU Kecamatan Wangon tidak ada yang ikut dalam gerombolan tersebut.
Melihat dekadensi moral anak-anak atau remaja saat ini yang semakin menurun akhlaknya maka perlu kebersamaan dalam pembinaan moral, dimulai dari keluarga membina anak-anaknya, ulama atau kiai membina para jamaahnya, dan penegak hukum membina anggotanya, pungkasnya.