Ketua Umum PP IPNU, M. Agil Nuruzzaman. (Foto: Dok. IPNU) |
"Pada harlah ke-69, atas pertimbangan semakin berkembangnya zaman dan peradaban, bila NU menginginkan membangun peradaban, maka kami sebagai pelajar siap untuk merawat peradaban itu," kata Ketua Umum PP IPNU, M. Agil Nuruzzaman, Selasa (21/2/2023) di Jakarta.
Menurut dia, perkembangan saat ini sangat dipengaruhi oleh teknologi. Pelajar harus mampu merawat peradaban. Dalam hal ini pemikiran keislaman yang selama ini dianut oleh NU yakni, Islam yang damai dan Islam yang adaptif. "Artinya Islam yang ramah terhadap kebangsaan dan keindonesiaan," tegasnya.
Agil menegaskan, IPNU siap menjadi wadah dan lokomotif yang merawat peradaban NU. Ia menyampaikan, IPNU adalah tangga awal untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang bermoral, beretika dan inklusif bernafaskan Islam Rahmatan lil 'Alamin.
"Sebagai penerus NU di tengah perkembangan zaman, kami siap melahirkan generasi penerus yang menjadi KOL (key opinion leaders). IPNU siap melahirkan generasi yang beradab dan bermoral di tengah arus perubahan," paparnya. Agil mengaku miris mengetahui banyaknya pelajar yang melakukan tawuran, terjerat narkoba dan vandalisme.
Menurutnya, aksi itu harus dijawab dengan wadah yang menampung minat dan bakat. Ia menyinggung jika bakat mereka disalurkan dengan baik, maka kecil kemungkinan terjadi penyimpangan. "Kami siap menjadi wadah minat dan bakat mereka. Momen Harlah ini kita mengadakan lomba minat bakat, bagi yang suka nulis kita ada lomba esai, bagi yang suka game kita ada lomba e-sport. Siapa tau ke depan dapat berkompetisi di level nasional bahkan internasional melalui e-sport.
Bila telah ada bibit-bibit pendakwah maka kita siap mewadahi menjadi pendakwah hebat," paparnya. Agil menyinggung dunia sedang menghadapi era disrupsi. Maka dari itu, bekal hard skill dan soft skill harus dipupuk sedini mungkin untuk menghadapi perubahan masif itu melalui pengembangan minat dan bakat.
"Bila pelajar memiliki minat menjadi seleb tiktok, seleb instagram, Youtuber dan sebagainya maka kami akan dorong untuk bisa mengikuti ekstrakurikuler yang menunjang, seperti terlibat dalam desain grafis, kreator video dan sebagainya, " jelasnya.
Ia menggarisbawahi bahwa saat ini kita butuh konten media sosial yang bermoral dan sesuai usia pelajar. Mereka yang berniat untuk mengembangkan minat dan bakat juga tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Dengan demikian, langkah ini dapat mendukung kebijakan merdeka belajar. "Kami dorong rekan-rekan dapat mengembangkan minat dan bakat, tapi juga berprestasi di dunia akademik," tandas Agil.
Sumber: nu.or.id