-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Guru Matematika Asal kabupaten Kampar Riau Ciptakan Inovasi Pembelajaran

    Adimaki
    Sabtu, 15 Juli 2023, 13.52.00 WIB Last Updated 2023-07-15T06:56:04Z

    Siswa-siswi tampak berdiskusi / belajar Kelompok Saat Matapelajaran Matematika. (Foto Dok. FB Tanoto Foundation)


    HARIANWANGON - “Kenapa matematika ditakuti oleh siswa? Bagaimana merubah ketakutan siswa pada matematika?”

    Pertanyaan itu kerap muncul di benak Sari Dewi, guru mata pelajaran matematika di SMPN 3 Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. Sejak duduk di bangku sekolah, Dewi sadar banyak siswa takut pada matematika. Hal ini memotivasinya untuk menjadi guru yang tidak ditakuti siswa.

    Namun setelah 28 tahun menjadi guru, ia masih merasakan ketakutan siswanya. Melalui pelatihan dari Program PINTAR, ia mulai berkreasi dalam mengajar, mencari solusi dan menciptakan permainan interaktif.

    Sari Dewi Guru Yang Sudah Berpengalaman Mengajar 28 Tahun, Ciptakan Inovasi Alat Peraga Pembelajaran Matematika. (Foto Dok. FB Tanoto Foundation)

    Salah satu inovasi yang ia pernah lakukan adalah membuat permainan papan ular tangga versi bilangan bulat. Operasi bilangan bulat tertera pada tiap kotak di papan agar siswa dapat memajukan atau memundurkan pion sesuai perhitungan tersebut. Tak hanya itu, ia juga kerap mengajak siswa untuk berkreasi dengan potongan kertas dalam mengajarkan materi bilangan berpangkat.

    Hasilnya, kelas yang awalnya diam menjadi lebih aktif. Siswa dilatih untuk memahami konsep dan bernalar, yang menjadi kunci mereka untuk lebih memahami soal cerita pada saat ulangan dan mendapatkan nilai yang lebih baik. Bahkan, siswa jadi tidak sabar untuk belajar materi matematika selanjutnya.

    Pendekatan gamifikasi menjadi pilihan Dewi karena ia ketahui banyak siswa bermain ๐˜จ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฆ hingga larut malam dan menjadi tidak fokus saat belajar di kelas. Benar saja, permainan terbukti menjadi solusi efektif membuat matematika jadi menyenangkan di mata siswa.

    “Pada akhirnya, kita tidak bisa bergantung 100% pada rencana pelaksanaan pembelajaran, karena kita perlu terus menyesuaikan cara penyampaian materi dengan situasi dan kondisi para siswa saat itu,” tegasnya.

    Sumber : TanotoFoundation
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close